Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu:
- Distribusi unsur dalam bumi (deskripsi)
- Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut di atas (interpretasi)
Pada
dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah dan
distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer.
Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari
material, juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta
distribusi inti atom.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,
distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang berhubungan
erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam pengertian
yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu
atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi,
air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu konsentrasi abnormal
dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya (background geokimia).
Urutan eksplorasi geokimia secara umum (Peters, 1978)
1. Seleksi metode, elemen-elemen yang
dicari, sensitivitas dan ketelitian yang dinginkan, serta pola sampling
2. Kegiatan pendahuluan atau program
sampling lapangan dgn mengecek contoh-contoh secara umum dan kedalaman
contoh untuk mnentukan level yg dapat diyakini & mengevaluasi faktor bising
(noise)
3. Analisis contoh, dilapangan dan
laboratorium dengan analisis cek yang dibuat pada beberapa metode
4. Melakukan statistik dan evaluasi
geologi dari data (geologi & geofisika)
5. Konfirmasi anomali semu, sampling
lanjutan, serta analisis & evaluasi pada area yang lebih kecil, menggunakan
interval sampling yg lebih rapat & penambahan metode geokimia
6. Penyelidikan target dengan suatu
ketentuan untuk sampling ulang & penambahan analisis dari contoh2 yang
telah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar