Kamis, 19 April 2012

SEJARAH ILMU MANAJEMEN


Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah ilmu manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tidak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang yang merencanakan apa yang harus dilakukan,mengorganisir manusia serta bahan bakunya,memimpin dan mengarahkan para pekerja,dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
            Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia,Italia,yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan disana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh,digudang senjata Venesia,kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian,bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut,orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya,manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja,dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
            Sebelum abad ke-20,terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776,ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik,The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu,dia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor),yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh,Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orangmasing-masing melakukan pekerjaan khususperusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi,jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan bagian-bagian tiap pekerjaan,sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas,dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
            Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,menggantikan tenaga manusia,yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manejer-manejer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,memastikan cukupnya persediaan bahan baku,memberikan tugas kepada bawahan,mengarahkan kegiatan sehari-hari,dan lain-lain,sehingga ilmu manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.
            Di awal abad ke-20,seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen : merancang,mengorganisasi,memerintah,mengoordinasi,dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950,dan terus berlangsung hingga ekarang.
            Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosiologi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasibentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja,hierarki yang didefenisikan dengan jelas,peraturan dan ketetapan yang rinci,dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun,Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
            Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi,yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi,sering dikenal dengan “Sains Manajemen”,mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,khususnya dibidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946,Peter F. Druckersering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemenmenerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
http://awad23.wordpress.com/manajemen-dan-ekonomi/sejarah-ilmu-manajemen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM INISIASI PELEDAKAN (Blast Initiation System)

Inisiator merupakan suatu istilah yang diguanakan oleh perusahaan (industri) bahan peledakn untuk mendeskripsikan peralatan yang dapat dig...