Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan pada umumnya lurus, planar dan tidak terjadinya pergeseran. Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya terbagi atas membagi-bagi batuan yang tersingkup menjadi blok-blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya.
Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami pergeseran pada bidang rekahnya. Kekar dapat disebabkan oleh terjadinya gejala tektonik maupun gejala non tektonik.
Davis (1984) menyatakan bahwa kekar biasanya sering digunakan untuk menunjukkan perubahan secara relatif terus – menerus dari retakan (fracture), merupakan sebuah bidang yang telah mengalami pergerakan secara tidak terlihat.
Adapun klasifikasi kekar adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan bentuknya, kekar dibedakan atas :
a. Kekar sistematik, selalu dijumpai berpasangan merupakan satu set dan arahnya saling sejajar.
b. Kekar tak sistematik, dapat saling bertemu dan tidak memotong kekar lainnya.
2. Berdasarkan ukurannya, kekar dibedakan atas :
a. Micro joint, ukurannya 1 inchi (dilihat melalui mikroskop)
b. Major joint, dilihat pada hand spicement atau singkapan
c. Master joint, ukurannya lebih kurang 100 feet (dilihat melalui foto udara).
3. Berdasarkan cara terjadinya, kekar dibedakan atas :
a. Tension joint, kekar pada batuan akibat tarikan
b. Shear joint, kekar pada batuan akibat tekanan
c. Release joint, kekar pada batuan akibat pengurangan atau penghilangan tekanan.
4. Berdasarkan gaya yang menyebabkannya, kekar dibedakan atas :
a. Kekar tektonik, karena gaya tektonik
Kekar non tektonik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar