Sesar (fault) adalah suatu bidang retakan atau zona rekahan (pada kulit bumi) yang telah mengalami pergeseran (Ragan, 1973). Ukuran sesar biasanya dari mulai beberapa centimeter sampai lebih dari ratusan kilometer. Sifat rekahannya dapat berupa bidang yang jelas dan licin, jalur milonit (hancuran) atau breksi sesar.
Beberapa indikasi dan gejala sebagai petunjuk adanya struktur sesar di suatu daerah, di antaranya yaitu :
1. Terdapatnya kelurusan pada peta topografi dan foto udara, adanya sumber air panas dan daerah berawa – rawa.
2. Kelurusan pada jalur – jalur mineralisasi, silisifikasi dan ubahan.
3. Perubahan yang mendadak pada kedudukan bidang perlapisan batuan atau foliasi.
4. Hilangnya struktur secara mendadak, misalnya pada lipatan.
5. Perubahan jurus dan kemiringan pada kekar dan foliasi.
6. Pergeseran kontak antara batuan, hal ini terlihat pada bergesernya batas satuan – satuan pada peta.
7. Terjadinya perulangan atau hilangnya satuan batuan.
8. Terdapatnya bongkah – bongkah asing pada batuan yang terdapat di bawahnya.
9. Perubahan pada jalur atau facies metamorfosa.
10. Berdasarkan data geofisik :
a. Adanya pelurusan – pelurusan atau perubahan pada sifat anomali gaya berat dan magnetik.
b. Gradien – gradien yang curam pada peta gaya berat magnetik.
Secara umum struktur sesar dikelompokkan menjadi tiga jenis sesar, yaitu :
1. Sesar normal (Normal fault)
2. Sesar Mendatar
3. Sesar naik (Reverse fault)
Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga jenis sesar tersebut :
1. Sesar normal (Normal fault)
Sesar normal sering disebut dengan nama seaar turun atau gravity fault. Pada sesar ini hanging wall, yaitu blok batuan yang berada di bawah bidang sesar, bergerak relatif turun terhadap footwall, yaitu blok batuan yang berada di bawah bidang sesar. Beberapa sifat dari sesar norma, yaitu :
a. Kemiringan (dip) bidang sesar (>45˚)
b. Jejak sesar pada peta hampir lurus
c. Menyerupai gawir/dinding sesar
d. Gores-garis (slicken slide) pada bidang sesarnya bersifat umum
e. Keterdapatannya berjajar seperti anak tangga (step fault)
f. Sering memperlihatkan reverse drag
g. Merupakan sesar antitetik (antithetic fault)]
Sesar normal terdapat di segala keadaan geologi, seperti pada daerah pegunungan lipatan, bagian puncak kubah garam, daerah dengan gejala tarikan (tension), serta pada bagian luar jalur orogen.
2. Sesar Mendatar
Jenis sesar ini memiliki beberapa nama lain, diantaranya rifts, strike slip, transcurent dan sebagainya. Beberapa sifat penting dari sesar ini adalah sebagai berikut :
a. Kemiringan bidang sesar curam – tegak
b. Ukurannya panjang dan lurus, mudah dikenali pada foto udara
c. Di permukaan merupakan jalur erosi kuat, terjadi pengerusan dan pengubahan dengan lebar hingga ratusan kilometer.
d. Membentuk depresi – depresi yang berkaitan dengan pentimpangan yang merencong (en echelon)
e. Diikuti struktur berupa rekahan dan lipatan.
3. Sesar Naik (Reverse Fault)
Pada sesar naik hanging wall bergerak relatif naik terhadap foot wall dengan sudut kemiringan bidangnya kecil, yaitu < 45˚. Sesar ini memiliki beberapa sifat nyang tergantung pada batuannya, intensitas geseran serta arah kedudukan dari sesar, yaitu sejajar atau menyilang terhadap perlapisan batuan. Beberapa sifat penting dari sesar ini, di antaranya :
a. Terdapat pada daerah tekanan (kompresi), yaitu pegunungan lipatan (yang berusia muda).
b. Terdapat pada daerah dengan endapan sedimen yang tebal, yaitu daerah geosinklin.
c. Gerakan gesernya lebih cepat dari pada proses pengikisan
d. Memiliki gejala struktur seretan (drag) dan pembentukan sesar – sesar sekunder.
e. Jalur sesarnya rumit atau mempunyai bidang sesar yang licin.
f. Jalur sesarnya dapat berupa melonit (zona hancuran), gauge, breksi atau kadang – kadang bidang licin dengan gores garis (slicken slide)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar