Indonesia dari segi sumberdaya alam merupakan Negara yang berpengaruh dan memiliki peran penting demi ketersediaan sumberdaya dunia. Khususnya sumberdaya yang menyangkut ke dunia tambang yang meliputi logam mulia, logam beharga, energy, dan energy alternative. Indonesia dikenal dengan Negara yang kaya akan sumberdaya tambangnya dan saat ini Indonesia memproduksi berbagai macam bahan tambang yang berguna bagi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri. Dunia pertambangan Indonesia telah menyumbang banyak kemajuan perekonomian Indonesia. Karena dunia pertambangan mampu menambah devisa Negara dengan investor-investor yang menanamkan modalnya untuk mengolah sumberdaya Indonesia.
Seharusnya Indonesia bangga dengan segala kekayaan yang dimiliknya ini. Salah satu cara adalah dengan mengeksploitasi sumberdaya tersebut dengan kegiatan eksploitasi yang memiliki sedikit atau tidak semasekali dampak buruk bagi lingkungan hidup. Sudah saatnya saat ini Indonesia meprioritaskan pertambangan sebagai tujuan utama untuk mendongkrak kemajuan bangsa.
Berbagai macam bahan tambang tersebar di Indonesia dari sabang sampai merauke banyak kita temukan tambang-tambang yang mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia mulai dari emas, timah, tembaga, perak, intan, batubara, minyak, bauksit, dll. Semuanya terdapat di Indonesia. Kerterdapatan semuberdaya alam penting untuk diketahui karena bisa sebagai tolak ukur bagi kita sebagai modal perkebangan bangsa khusus dari segi ekonomi. Maka dari pada itu melalui paper ini penulis akan mencoba mengulas potensi sumberdaya tambang di Indonesia. Penulis akan menjelaskan satu-persatu bahan tambang yang ada di Indonesia berserta potensi yang dimilikinya dan potensi barang tambang tersebut dimata dunia.
1. Potensi sumberdaya alam Indonesia
Secara umum potensi sumberdaya alam yang dimiliki oleh Indonesia berdasarkan data Indonesia mining asosiation menduduki peringkat ke-6 terbesar untuk Negara yang kaya akan sumber daya tambang. Namun dalam soal sinkronisasi peraturan Indonesia menduduki peringkat ke-42. Hal ini disebabkan banyaknya peraturan-peraturan yang ada di Indonesia tidak sinkron dengan dunia pertambangan atau malah tidak membolehkan dilakukannya kegiatan penambangan. Contoh “Masalah pemakaian hutan untuk kegiatan pertambangan masih menjadi isu utama, tidak terjadinya sinkronisasi dengan Kementerian Kehutanan soal hutan. Peraturan perundang undangan yang belum mendukung eksplorasi tambang, ditambah tidak adanya kepastian soal permintaan daerah yang menginginkan bagian dari kegiatan eksplorasi tambang,” tentu ini mempengaruhi nilai investasi dunia pertambangan Indonesia sehingga pantas 10 tahun terakhir ini tidak ada peningkatan investasi di bindang pertambangan yang ada hanya pengembangan dari perusahaan yang telah menanamkan modalnya.
Kita semua berharap pemerintah Indonesia dapat memperbaiki semua ini karena potensi yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar. Indonesia menduduki peringkat ke-6 yang memiliki potensi sumberdaya jika ini dimanfaatkan maka akan menjadi sumber devisa Negara serta menyerap tenaga kerja Indonesia.
2. Potensi Batubara Indonesia
Estimasi 2008 World Coal Institute, cadangan batubara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia namaun dari segi produksi Indonesia menempati posisi ke enam dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton, peringkat pertama ditempati China dengan jumlah produksi 2.761 juta ton, disusul USA 1007 juta ton, dan India 490 juta ton, Australia 325 juta ton, Rusia 247 juta ton.
Untuk nilai Ekspotir batubara Indonesia menduduiki peringkat ke-2 terbesar di dunia dengan jumlah ekspor sebesar 203 juta ton. Posisi pertama ditempati Australia dengan jumlah ekspor sebesar 252 juta ton, Sedangkan China sebagai produsen batubara terbesar dunia, hanya menempati peringkat ke tujuh sebagai eksportir dengan jumlah 47 juta ton.
Jika melihat data diatas Indonesia lebih mementingka untuk memasarkan batubara keluar negeri dibandingkan untuk memanfaatkannya untuk kebutuhan dalam negeri. Terbukti saat ini batubara Indonesia 85,5 % di pasarkan di india, cina, dll. Sedangkan sisanya untuk kebutuhan dalam negeri. Hal ini sungguh ironis padahal Indonesia dengan daerah yang bergitu luas dan pada penduduk membutuhkan energy untuk hidup yaitu energy listrik namun dengan kebijakan pengelolaan batubara seperti ini sepantasnya Indonesia dikatakan krisis energy.
Keterdapatan batubara di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia berikut ini daera-daerah penghasil batubara Indonesia:
a) Bukitasam : Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
b) Kotabaru : Pulau Laut, Kalimantan Selatan.
c) Sungai Berau : Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
d) Umbilin : Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat.
Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua dan Sulawesi Selatan. Tambang batubara dusahakan oleh PN Batubura.
3. Potensi Minyak dan Gas Indonesia
Potensi minyak Indonesia juga cukup besar dibandingkan dengan Negara-negara tentangga. Indonesia menduduki peringkat 25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4.3 milyar barrel, selain itu Indonesia juga menduduki peringkat 21 penghasil minyak mentah terbesar dunia sebesar 1 juta barrel/hari, Indonesia juga menduduki peringkat 24 negara pengimpor minyak terbesar sebesar 370.000/hari, dan peringkat 22 negara pengonsumsi minyak terbesar sebesar 1 juta barrel/hari, peringkat 13 negara dengan cadangan gas alam terbesar sebesar 92.9 trillion cubic feet, peringkat ke-8 penghasil gas alam terbesar dunia sebesar 7.2 tcf, peringkat ke-18 negara pengonsumsi gas alam terbesar sebesar 3.8 bcf/hari, peringkat ke-2 negara pengekspor LNG terbesar sebesar 29.6 bcf,
Potensi ini terdapat di daerah-daerah sebagai berikut:
Tambang minyak bumi terdapat di :
* Babo : Papua
* Cepu : Jawa Tengah
* Delta Sungai Berantas : Jawa Timur
* Dumai : Riau
* Kembatin : Kalimantan Tengah
* Kepulauan Natuna : Riau
* Klamano : Papua
* Lhokseumawe : DI Aceh
* Majalengka : JawaBarat
* Peureuk : Jawa Barat
* Plaju : Sumatra Selatan
* Pulau Bunyu : KalimantanTimur
* Pulau Seram : Maluku
* Pulau Tarakan : Kalimantan Timur
* Pulau Tenggara : Maluku
* Surolangun : Jambi
* Sorong : Papua
* Sungai Gerong : Sumatra Selatan
* Sungai Mahakam : Kalimantan Timur
* Sungai Paking : Riau
* Tanjungpura : SumatraUtara
* Cepu : Jawa Tengah
* Delta Sungai Berantas : Jawa Timur
* Dumai : Riau
* Kembatin : Kalimantan Tengah
* Kepulauan Natuna : Riau
* Klamano : Papua
* Lhokseumawe : DI Aceh
* Majalengka : JawaBarat
* Peureuk : Jawa Barat
* Plaju : Sumatra Selatan
* Pulau Bunyu : KalimantanTimur
* Pulau Seram : Maluku
* Pulau Tarakan : Kalimantan Timur
* Pulau Tenggara : Maluku
* Surolangun : Jambi
* Sorong : Papua
* Sungai Gerong : Sumatra Selatan
* Sungai Mahakam : Kalimantan Timur
* Sungai Paking : Riau
* Tanjungpura : SumatraUtara
B. Pabrik Pengolahan Minyak Bumi
Pabrik pengolahan minyak bumi terdapat di :
Pabrik pengolahan minyak bumi terdapat di :
* Balikpapan : Kalimantan Timur
* Cepu : Jawa Tengah
* Cilacap : Jawa Tengah
* Pangkalan Brandan : SumatraUtara
* Plaju : Sumatra Selatan
* Sungai Gerong : Sumatra Selatan
* Wonokromo : Jawa Timur
* Cepu : Jawa Tengah
* Cilacap : Jawa Tengah
* Pangkalan Brandan : SumatraUtara
* Plaju : Sumatra Selatan
* Sungai Gerong : Sumatra Selatan
* Wonokromo : Jawa Timur
4. Potensi Emas Indonesia
Berdasarkan data USGS cadangan emas Indonesia berkisar 2,3% dari cadangan emas dunia. Dengan cadangan sebesar ini Indonesia menduduki peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar didunia. Sedangkan peroduksi emas Indonesia sekitar 6,7% produksi emas dunia dan menduduki peringkat ke-6 di dunia.
Daerah-daerah penghasil emas Indonesia diantaranya:
* Bengkalis : Sumatra
* Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara.
* Cikotok : Jawa Barat.
* Logas : Riau
* Meuleboh : DI Aceh
* Rejang Lebong : Bengkulu
* Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara.
* Cikotok : Jawa Barat.
* Logas : Riau
* Meuleboh : DI Aceh
* Rejang Lebong : Bengkulu
Selain itu terdapat juga di Lampung, Jambi, Kalimantan Barat. Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok, Jawa Barat.
5. Potensi Timah Indonesia
Potensi timah Indonesia tidak kalah seru dibandingkan dengan potensi emas. Indonesia menduduki peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia dimana candangan timah Indonesia sebesar 8,1% dari cadangan timah dunia. Sedangkan dari segi produksi timah Indonesia menduduki peringkat ke-2 dengan besar produksi 26% dari julah produksi dunia.
Daerah-daerah yang timah di Indonesia diantaranya :
* Bangkinang : Riau
* Dabo : Pulau Singkep
* Manggar : Pulau Belitung
* Sungai Liat : Pulau Bangka
* Dabo : Pulau Singkep
* Manggar : Pulau Belitung
* Sungai Liat : Pulau Bangka
Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau Belitung)
6. Potensi Tembaga Indonesia
Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2.
Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia diantaranya:
* Cikotok : JawaBarat
* Kompara : Papua
* Sangkarapi : Sulawesi Selatan
* Tirtamaya : Jawa Tengah
* Kompara : Papua
* Sangkarapi : Sulawesi Selatan
* Tirtamaya : Jawa Tengah
Selain itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.
7. Potensi Nikel Indonesia
Cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia, dan merupakan peringkat ke-8 sedangkan dari sisi produksi adalah 8,6% dan merupakan peringkat ke-4 dunia.
Daerah-daerah penghasil nikel Indonesia diantaranya:
* Bengkalis : Sumatra
* Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara.
* Cikotok : Jawa Barat.
* Logas : Riau
* Meuleboh : DI Aceh
* Rejang Lebong : Bengkulu
* Bolaang Mangondow : Sulawesi Utara.
* Cikotok : Jawa Barat.
* Logas : Riau
* Meuleboh : DI Aceh
* Rejang Lebong : Bengkulu
Selain dari potensi-potensi sumberdaya yang disebutkan diatas banyak lagi sumberday alam lain yang menjadi kebangga Indonesia dimata internasional.
KESIMPULAN
Indonesia kaya dengan sumberdaya alam khususnya bahan tambang. Saat ini Indonesia ditetapkan oleh USGS menduduki peringkat ke-6 sebagai Negara yang kaya akan sumberdaya tambang. Selain itu dari potensi bahan galiannya untuk batu bara Indonesia menduduki peringkat ke-3 untuk ekspor batubara, peringkat ke-2 untuk produksi timah, peringkat ke-2 untuk produksi tembaga, peringkat ke-6 untuk produksi emas. Dengan keadaan ini sudah seharusnya pemerintah meintik beratkan bagi dunia pertambangan dan menarik para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar