Merupakan sekop besar mekanis yang digerakkan oleh mesin-uap, atau mesin bensin,
mesin diesel atau dapat juga dengan motor listrik
(Gambar 1.3).
Produksi backhoe tergantung dari :
a.
Keadaan
material, apakah keras atau lunak
b.
Keadaan
lapangan atau tempat kerja, misalnya tinggi lereng atau jenjang (bench) yang
digali)
c.
Effisiensi
alat muat dan alat-angkut, serta keserasian ukuran kedua alat tersebut
d.
Pengalaman
para operatornya.
Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan oleh ”power shovel” tersebut
adalah :
a.
Menggali
di lereng bukit, misalnya untuk menggali tanah liat, pasir, batu gamping dan
”pengupasan tanah penutup” (stripping of overburden).
b.
Memuat
(loading) material ke sebuah alat-angkut, misalnya lori, truk, belt-conveyor,
dll, baik yang terletak pada ketinggian yang sama maupun ke tempat yang lebih
tinggi.
c.
Menggali,
mengangkat dan melepaskan material ke atas ”hopper”, ”grizzly”, ”bin”, dsb.
d. Membuat tanah penutup kebagian belakang yang daerahnya
sudah ”kosong”. (Dumping of top soil into spoil bank) cara kerja ini
disebut ”back fill digging method”.
e.
Menggali
ke bawah tempatnya berpijak untuk membuat selokan-selokan, terusan, kanal
”trench”, dll.
f.
Menggali
secara mendatar untuk meratakan (gradding) atau memotong lapisan batuan yang
tipis mendatar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar