Alat ini hanya
dipakai untuk batuan-batuan yang relatif lunak atau sudah lepas (loose
material), jadi tidak untuk batuan keras dan kompak. Dipakai untuk menggali material yang berada di bawah tempat alat tersebut berdiri
Seperti power shovel, maka dragline juga dapat digerakkan oleh mesin uap,
motor bensin, mesin diesel, atau motor listrik. Ukuran dragline ditentukan oleh
besarnya mangkuk (bucket)nya. Yang berukuran kecil memiliki mangkuk : ¼ - 2 cu
yd ; yang berukuran sedang : 2 – 8 cu yd, dan yang berukuran besar : 8 – 35 cu
yd atau lebih.
Mangkuk dengan ukuran yang sama mungkin mempunyai berat yang berlainan. Hal
ini tergantung dari kondisi fisik yang berlainan. Hal ini tergantung dari
kondisi fisik bauan yang digali. Pada umumnya semakin keras batuan atau tanah
yang digali, semakin berat pula mangkuknya. Dan beratnya itu diletakkan di
dekat gigi-gigi atau bagian depan mangkuk. Contohnya mangkok berukuran 3 ½ cu
yd yang mungkin memiliki berat 6000 1bs, 7100 1bs, atau 8000 1bs.
Mangkuk tersebut biasanya terbuat dari baja mangan (manganese steel),
kecuali untuk bagian atas dan belakangnya. Bentuknya kira-kira menyerupai
keranjang.
Produksi dragline dipengaruhi oleh empat faktor seperti pada power shovel,
yaitu :
a.
Keadaan
material, apakah keras atau lunak
b.
Keadaan
lapangan atau tempat kerjanya, misalnya : Untuk penggalian di daerah yang
berair atau disungai akan menurunkan produksinya sampai 25 %, disebabkan banyak
material yang jatuh (spill) bersama air yang keluar dari mangkuknya).
Sebaliknya penggalian-penggalian dangkal yang dekat dengan jangkauan mangkuk
memberi kenaikan produksi, karena mengurangi gerak putar (swing) yang memakan
waktu.
c.
Effisiensi
alat muat dan alat angkut, serta keserasian ukuran kedua alat tersebut.
d.
Pengalaman
para operatornya
Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan atau ditangani oleh alat ini
adalah :
a.
Menggali
lapisan tanah penutup (stripping of overburden) yang lunak atau sedikit keras
(medium hard), terutama untuk lapisan tanah penutup yang tidak teratur
tebalnya. Menggali dari atas jenjang (bench digging) juga dapat dilakukannya.
b.
Membuat
terusan, selokan ”trench”, dll. Kalau tanahnya lunak dapat lebih effisien dari
pada menggunakan ”power shovel”.
c.
Menggali
lumpur, pasir, kerikil atau batuan yang terletak di bawah permukaan air.
Juga dapat dipakai untuk memperdalam
terusan, kanal, sungai, dll.
d.
Membuat
dam kecil dengan menggali tanah dan batuan dari daerah skeitarnya.
e.
Menggali,
lalu mengangkat, memuat atau melepaskan pasir, kerikil, atau batubara ke atas,
alat angkut, ”hopper” atau ”beli-conveyor”.
Penempatan alat ini di tempat kerjanya yang baru atau pemindahannya untuk
jarak yang jauh, biasanya dilakukan dengan alat-angkut lain yaitu ”trailer”,
karena jalannya sangat pelan yaitu sekitar 1 mph. Setelah dekat dengan tempat
kerjanya baru diturunkan dan berjalan sendiri untuk mencari tempat berpijak
yang kering dan cukup kuat. Keadaan tempat kerjanya yang baru dapat
bermacam-macam, tergantung dari keadaan topografi lapangan dan tujuan kerjanya.
Misalnya :
a.
Kalau
tempat
kerja itu sudah berupa lereng, maka sudah tidak perlu dibuatkan tempat kerja
khusus
b.
Jika
daerah yang akan digali masih berupa lapangan yang datar, maka dragline harus
membuat sendiri lereng tempat kerjanya.
Panjang dan pendeknya ”boom” tergantung dari macam kerja yang harus
dilakukan. ”Boom” pendek dipakai untuk mengangkat dan mengisi alat-alat angktu
seperti truk, lori, dll. Sedangkan ”boom” yang panjang umumnya dipergunakan
untu kpekerjaan-pekerjaan penggalian dan pengupasan (stripping) pada
tambang-tambang alluvial, batubara, mineral industri (industrial minerals) dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar