Pendahuluan:
Batuan
sedimen yang paling umum dijumpai adalah batuan sedimen klastik. Namun, batuan
lain yang signifikan dan punya arti penting adalah batuan karbonat dan
batubara. Ada juga batuan jenis lain, seperti batuan pospat, batuan evaporit
(halite, anhydrite, gypsum, dll)
Soal :
Apakah
klasifikasi batuan karbonat menurut Dunham (1962)? Jelaskan klasifikasi ini
dalam menentukan jenis batuan!
Jawab :
Berdasarkan
klasifikasi yang disampaikan dunham maka diketahui batuan karbonat di
klasifikasikan menjadi :
1.
Mudstone ( Mud Supported )
Merupakan jenis batuan karbonat yang mengandung unsur butiran
atau fragmennya kurang dari 10% dan fragmen tersebut berada dalam matriks yang
berasal dari lumpur karbonat yang jumlahnya sekitar 90%, ukuran butiran penyusun
mudstone ini dalam kisaran 0.0625 mm
2.
Wackestone ( Mud Supported )
Merupakan batuan sedimen karbonat dengan kandungan fragmennya
lebih besar dari 10% dari massa batuan itu sendiri. Fragmen yang terdapat pada
batuan ini di balut oleh lumpur karbonat sebagai matriksnya dan fragmen-fragmen
yang ada mengambang di dalam matriksnya tanpa ada persinggungan antar
masing-masing fragmennya.
3.
Packstone ( Grain Supported )
Packstone merupakan jenis batuan karbonat yang memiliki
kandungan fragmen yang lebih banyak dibandingkan dengan mudstone dan
wackestone. Artinya batuan ini mengandung banyak fragmen sehingga memungkinkan
fragmennya akn bersinggungan di dalam matriks lumpur. Butirannya berkisar pada
ukuran 2 mm hingga 0.064 mm.
4.
Grainstone ( Grain Supported )
Batuan karbonat jenis ini hampir memiliki kesamaan dengan batuan
peckstone, hanya saja dalam batuan ini telah hampir didominasi oleh kandungan
fragmen, sehingga lumpur yang terakumulasi dalam batuan ini sangat sedikit
sekali, bahkan dalam beberapa jenis batuan ini tidak ditemukan lumpur sama
sekali.
5.
Boundstone
Batuan jenis boundstone ini merupakan jenis batuan karbonat yang
tersusun oleh fragmen batuan sedimen asli berupa organism seperti karang dan
bryozoan, dimana dalam beberapa dari jenis batuan ini ditemukan adanya
akumulasi lumpur.
6.
Crystalline karbonat
Batuan jenis ini merupakan batuan yang tersusun dari kandungan
Kristal-kristal karbonat tanpa adanya akumulasi dari lumpur maupun
fragmen-fragmen sedimen.
Dalam penentuan batuan ini yang paling utama dilihat adalah jumlah
akumulasi fragment yang terkandung dalam batuan tersebut, selain itu akumulasi
dari lumpur juga memepengaruhi penamaan pada batuan karbonat ini.
Soal :
Bagaimana
kamu mengidentifikasikan batuan karbonat memiliki porositas primer dan porositas
sekunder?
Jawab:
Pada dasarnya
batuan sedimen karbonat tergolong pada batuan sedimen yang memiliki porositas
yang kurang baik karena umumnya batuan ini disusun oleh material halus yang
memiliki ukuran yang hamper seragam, dimana dalam beberapa batuan sedimen
karbonat ini juga di bentuk dari Kristal-kristal karbonat yang porositasnya
kurang baik. Sehingga dalam batuan sedimen karbonat terdapat porositas primer
dan porositas sekunder.
Dalam
mengidentifikasi porositas sekundernya kita perlu mengidentifikasi kehadiran
rekahan-rekahan yang juga bertindak sebagai pori. Hadirnya
porositas sekunder tersebut di akibatkan oleh tenaga eksogen seperti pelarutan
oleh air hujan, adanya kekar sehingga fluida dapat masuk.
Sedangkan
jika kita tidak menemukan adanya
retakan, patahan maupun pori yang disebabkn adanya pelarutan pada batuan
karbonat maka itu dapat kita anggap sebagai batuan yang memiliki porositas
primer selain itu mengindentifikasi porositas primer dari batuan karbonat juga
dapat dilakukan dengan memperhatikan tekstur butiran fragment yang menyusun
batuan karbonat.
Soal :
Bagaimana
cara kamu membedakan antara (klasifikasi Grabau):
a)
Calcirudite
b)
Calcarenite
c)
Calcisiltite
d)
Calcilutite
Jawab :
a.
Calcirudite
Merupakan jenis batuan sedimen allochems yang ukuran butirnya lebih besar dari 2 mm, dan
banyak butiran yang memiliki ukuran ini berkisar pada 25% dari massa batuan itu
sendiri. Batuan jenis ini digolongkan menjadi tipe batuan limestone
b.
Calcarenite
Merupakan
jenis batuan sedimen allochem yang
ukuran butirnya berkisar pada ukuran 1/16-1/256 mm. Batuan jenis ini
digolongkan menjadi tipe batuan kalsit dan limestone
c.
Calcilutite
Merupakan
jenis batuan sedimen allochem yang
ukuran butirnya lebih kecil dari 1/256 mm.Umumnya Batuan jenis ini digolongkan menjadi tipe
batuan kalsit
d.
Calcisiltite
Merupakan
jenis batuan sedimen allochem yang
ukuran butirnya berkisar pada 1/16-2 mm, dan memiliki kandungan fragmen
yang lumayan banyak sehingga akumulasi matrixnya tidak lebih dari 5% dari total
massa batuan . Batuan jenis ini digolongkan menjadi tipe batuan limestone dan
kalsit.
Soal :
Berikan
penjelasan tentang klasifikasi batubara berdasarkan rasio H : C yang
dikandungnya?
Jawab :
Secara
umum batu bara digolongkan menjadi 5 bagian (dari tingkat yg paling tinngi
hingga tingkat yg rendah). Penggolongan ini menekankan pada kandungan relative
antara unsur C dan H2O, diantaranya:
a. Anthracite(C240H90O4NS)
Warna : Hitam, sangat
mengkilat
Kekompkan : kompak
Kandungan Karbon : sangat tinggi
Kandungan air : sangat sedikit
Kandungan abu : Sangat sedikit
Kandungan sulfur : Sangat sedikit
b. Bituminous(C137H97O9NS )
Warna
: Hitam mengkilap
Kekompkan
:kurang kompak
Kandungan
Karbon : relatif tinggi
Kandungan
air : sedikit
Kandungan
abu : sedikit
Kandungan
sulfur : sedikit
c. Sub
bituminous coal(C137H97O9NS )
Warna
: Hitam
Kekompkan
:kurang kompak
Kandungan
Karbon : Cukup tinggi
Kandungan
air : Cukup Banyak
Kandungan
abu : Cukup Banyak
Kandungan
sulfur : Sedikit
d. lignite
(brown coal)
Warna
: Hitam,
Kekompkan
: sangat rapuh
Kandungan
Karbon : sedikit
Kandungan
air : tinggi
Kandungan
abu : banyak
Kandungan
sulfur :sedikit
e. Peat
( Gambut )
Batu Bara
yang berpori dan belum adanya pemfosilan. diperlukan proses lebih lanjut untuk
menggunakan Gambut sebagai penghasil Energi.
DAFTAR REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar